Tiga Kategori Dzikir & 4 Pembagian Dzikir

Facebook
WhatsApp
Copy Title and Content
Content has been copied.
< 1 min read

Zikir terbagi menjadi tiga kategori berdasarkan tingkat atau derajat, yaitu sebagai berikut:

وَالذِّكْرُ وَهُوَ عَلَى ثَلاَثَةِ أَقْسَامٍ: ذِكْرُ الْعَامِّ وَهُوَ بِاللِّسَانِ وَقَلْبُهُ غَافِلٌ، وَذِكْرُ الْخَاصِّ وَهُوَ بِاللِّسَانِ وَقَلْبُهُ حَاضِرٌ، وَذِكْرُ اْلأَخَصِّ وَهُوَ بِالْقَلْبِ حَاضِرٌ، (جامع الأصول في الأولياء، ص :78).

Tiga kategori tersebut adalah:

1) Zikirnya orang awam, yaitu dengan lisan, sedangkan hatinya lupa.

2) Zikirnya orang khash (khusus), yaitu dengan lisan sedangkan hatinya hadir,

3) Zikirnya orang akhash (paling khusus), yaitu dengan hati yang hadir (tanpa lisan), (Jami’ul Ushul fil Auliy’, halaman: 78).

Selain itu, dijelaskan pula empat pembagian zikir yang diterangkan di dalam kitab Nasy’atut Tasawuf;

  1. Zikir dengan lisan
  2. Zikir dengan qalbi
  3. Zikir dengan sirrî
  4. Zikir dengan rûh

Apabila “zikir ruh” sudah benar, maka “zikir sirri”, qalbi, dan lisan akan diam dari zikir. Inilah yang kemudian disebut dengan zikir musyahadah. Dan apabila “zikir sirri” sudah benar, maka hati dan lisan diam tidak berzikir dan hal ini disebut dengan zikir haibah dan apabila zikir qalbi sudah benar, maka lisan akan lamban untuk berdikir dan inilah yang disebut dengan zikir allai dan zikir na‘mai. Dan apabila hati lupa ber-zikir, maka yang zikir adalah lisannya dan hal ini disebut dengan zikir ibadah, (Nasy’atu al-Tasawuf al-Islami, halaman: 162).

Kemampuan hati dapat terasa dan semakin jernih tatkala secara ajeg dan rutin terus diajak untuk berzikir. Zikir tidak hanya menjadikan hati lebih jernih, zikir juga bisa menjadi obat penenang tatkala hati sedang gunda. Segala penyakit hati seperti hasud, sombong, buruk sangka, dan berbagai penyakit hati lainnya dapat sembuh dengan zikir.

قَالَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ: ذِكْرُ اللهِ شِفَآءُ الْقُلُوْبِ، (جامع الأصول في الأولياء، ص: 164)

Nabi SAW bersabda: Berzikir kepada Allah SWT adalah pengobat hati, (Jami’ul Ushul fi al-Auliya’, halaman: 163).

Sumber: Sabilus Salikin, 32. Zikir (2)
https://huruf.aldifajar.my.id/sabilus-salikin-jilid-1/

Stay inside the oasis.

Tetaplah berada di dalam oase.

Adab Mencari Ilmu (Tasawuf)

Kepedulian Terhadap Semua Makhluk

Adab Murid Pada Guru Mursyid

Ritual dan Ajaran Tarekat Khalwatiyah

Jika Tak Mampu Menangis, Berpura-puralah Menangis

Prinsip-Prinsip Thariqat

Memahami Makna Permohonan yang Terus-Menerus kepada Allah Menurut Sayyidi Syaikh Ibnu Atha’illah As-Sakandari

Dalil Membakar Buhur/Dupa dalam Majelis Dzikir dan Maulid

Dimensi Kemanusiaan Sufisme dan Thariqah

Hati-Hati dengan Prasangkamu Karena Mata Sering Kali Menipu

Sejarah Tarekat Syadziliyah

Karamah Wali Allah

Kedudukanmu di Sisi Allah Tampak pada Posisimu Difungsikan sebagai Apa

Ketika Ilmu Salah Tempat

Gejolak Hati Melebihi Air yang Mendidih

Mawlana Jalaluddin ar-Rumi: Guru Kaum Darwis

Syaikh Muhammad Ali as-Sanusi

Intiqal, Ittihad, Hulul & Ittishal

Tiga Kategori Dzikir & 4 Pembagian Dzikir