Ketika Ilmu Salah Tempat

Facebook
WhatsApp
Copy Title and Content
Content has been copied.
2 min read

Tersebutlah di Irak seorang Profesor nyari mahasiswanya yang pintar tetapi tidak masuk kuliah dan dia ngira mahasiswanya ini sakit padahal mahasiswanya ini tidak sakit, dia terhalang untuk datang ke kampus karena suatu sebab.

ketika profesornya datang ke kos-kosan mahasiswanya ternyata kos-kosan cuma satu kamar dan sangat sempit jadi mahasiswanya ini sangat miskin, kemudian setelah mahasiswanya ini menjamu dengan segelas teh ke profesornya,

Profesornya bilang ke mahasiswanya: kenapa kamu nggak datang ke kampus?

Mahasiswa:

العلم لا يشتري باقة فجل

(ilmu itu tidak berguna untuk membeli seikat sayur lobak)

Profesor, aku kelaparan selama seminggu dan aku cuma punya 1,5 fulus (1,5 riyal)

Lalu aku beli roti dengan harga 1 riyal dari toko roti, kemudian aku pergi ke penjual sayuran mau beli seikat sayur lobak dengan harga setengah real lalu penjual sayur lobak tadi bilang harganya 1 riyal bukan 0,5 real, terus aku bilang: “Gimana kalau aku ajari kamu masalah nahwu atau masalah-masalah sastra Arab dan lain-lain sebagai imbalan 0,5 real?”

Terus penjualnya ngejek dan bilang:

علمك لا يشتري باقة فجل

(ilmumu itu tidak berguna untuk membeli seikat sayur lobak)

Mendengar itu mahasiswanya merasa benar juga ya.. lalu dia meninggalkan kuliah karena ternyata ilmunya tidak berguna karena untuk membeli sayur lobak saja tidak bisa.

Profesornya saat itu tidak komentar apa-apa tapi profesornya ngasih cincin emas ke mahasiswanya dan bilang: “Jual ini coba.. dan besok datang ke kampus bawa hasil penjualannya.”

Besoknya setelah berhasil dijual emas tadi, profesornya bilang: “Harganya bagus nih, kamu jual di mana?”

Mahasiswa: “Aku menjualnya di toko emas.”

Profesor: “Kenapa kamu tidak menjualnya di penjual sayuran kemarin?”

Mahasiswa: “Penjual sayuran mana tahu nilai emas!”

Profesor: “Begitu juga penjual sayuran mana tahu nilainya ilmu, betapa berharganya ilmu itu!”

Jadi yang jadi permasalahan itu bukan karena ilmumu tidak bernilai atau tidak berharga, tapi kamu menyebarkan ilmu terhadap orang yang tidak menghargainya. Makanya kalau kamu ingin ilmumu berguna ya harus diajarkan/disebarkan kepada orang-orang yang menghargai ilmu. Kalau diberikan kepada orang-orang yang tidak menghargai ilmu ya seperti kisah diatas.

Wallaahu a’lam

Stay inside the oasis.

Tetaplah berada di dalam oase.

Mustahil Bersyukur

Cara Wushul Tercepat

Permintaan Orang-Orang Quraisy

Adab dalam Berdzikir

Gejolak Hati Melebihi Air yang Mendidih

Islam, Iman dan Ihsan

Thariqah Umum & Thariqah Khusus

Sejarah Tarekat Idrisiyah

Kisah YM Ayahanda Guru

Karomah YM. Ayahanda: Batu Bata Berubah Menjadi Emas

Puisi Yunus Emre

Hubungan Istighfar Dengan Shalawat

Teks Keputusan Muktamar “Siapakah Ahlussunnah Wal Jama’ah?”

Syaikh Abu Abbas al-Mursi: Khalifah Besar Syadziliyah

Tentang Futuwwah

Rumah Bau Melati

Kedudukanmu di Sisi Allah Tampak pada Posisimu Difungsikan sebagai Apa

Adab Mencari Ilmu (Tasawuf)

Ketika Ilmu Salah Tempat