Nabi Musa ngotot ingin “melihat” Tuhan. Lalu, dijawab oleh Tuhan bahwa Nabi Musa tak akan mampu, maka Nabi Musa diperintahkan oleh Tuhan untuk melihat gunung, maka hancur leburlah gunung tersebut.
Panca indra lahir kita tak akan mampu melihat Tuhan, niscaya kita akan hancur lebur.
Namun Tuhan ber-tajalli/bermanifestasi kepada hati hamba yg dikehendaki-Nya.
Bahkan, Dia seringkali, teramat sering menyapa kita, dengan getaran Kasih Sayang-Nya.
Getaran, desir halus, bahkan hentakan kuat dlm ruas² lathifah itulah salah satu tajalli Tuhan. Itulah muraqabah (rasa senantiasa diawasi Tuhan).
Sudahkah kita merasakannya?
Sudahkah kita merasakan dengan kesadaran?
Sudahkah kita mensyukurinya, tatkala Tuhan menyapa dengan kelembutan-Nya?