Rasulullah Muhammad saw. bersabda:
“Pada Hari Kiamat kelak, ditegakkanlah timbangan Al-Mizan.
Kemudian dihadirkanlah ahli shalat untuk ditimbang amalan shalatnya. Lalu diberikan kepada mereka karunia-Nya secara sempurna.
Kemudian dihadirkan ahli shadaqah untuk ditimbang amalan shadaqahnya. Lalu diberikan kepada mereka karunia-Nya secara sempurna.
Kemudian dihadirkan ahli shaum untuk ditimbang amalan shaumnya. Lalu diberikan kepada mereka karunia-Nya secara sempurna.
Kemudian dihadirkan ahli musibah, namun amal-amal mereka tidak ditimbang dan catatan mereka tidak diperiksa. Bahkan mereka diberi karunia Allah yang tanpa batas, sehingga mereka yang dahulunya tidak pernah tertimpa musibah menjadi berharap sekiranya mereka dahulu termasuk golongan mereka yang tertimpa musibah, dikarenakan banyaknya karunia yang diterima oleh para ahli musibah.”
Rasulullah Muhammad saw. bersabda:
“Zuhud di dunia itu bukanlah engkau mengharamkan yang halal, dan bukan pula engkau menyia-nyiakan harta benda. Zuhud itu adalah engkau tidak menggantungkan diri kepada suatu apapun yang ada pada dirimu, namun engkau lebih yakin pada apa yang ada di sisi Allah Ta’ala. Dan engkau lebih senang menerima musibah, sekalipun musibah itu menimpa sepanjang hidupmu di dunia.”
Sumber hadits: Kitab “Nashaaihul Ibaad”,
Imam Nawawi Al-Bantani.