Ibn ‘Arabi berkata, “Aku pernah mengalami sakit, saking sakitnya aku tak sadarkan diri. Saat itu aku sudah dianggap tak bisa ditolong lagi.
Aku seperti dalam keadaan bermimpi dan melihat orang-orang yang buruk rupa, mereka ingin menyakitiku. Aku juga melihat seseorang berparas elok rupawan yang semerbak wangi harumnya. Dia membelaku sampai akhirnya berhasil mengalahkan orang-orang buruk rupa itu.
Aku kemudian bertanya kepadanya, ‘Siapakah engkau?’
Dia menjawab, ‘Aku adalah Surah Yasin. Aku datang untuk membelamu.’
Ketika sadarkan diri, aku melihat ayahku berada di sampingku, sambil menangis, dia membaca Surah Yasin.”