Yunus Emre: Satu-Satunya Saat Ketika Kau Tak Berdosa

Facebook
WhatsApp
Copy Title and Content
Content has been copied.
< 1 min read

Wahai engkau yang mengaku pecinta-Nya,
meski belum pernah kau lakukan satu pun yang diharamkan-Nya,
ketahuilah: satu-satunya saat ketika kau tak berdosa
adalah ketika engkau sedang berada dalam genggaman kedua tangan-Nya.

_____

Puisi Lengkap:

Wahai diriku,
jalan yang ditempuh para ‘arif billah
lebih sulit terlihat bahkan dari yang paling samar.
Yang menghalangi jalannya Raja Sulaiman, adalah seekor semut.

Siang malam air mata sang pecinta
mengalir tanpa henti
memerah darah
merindu Sang Terkasih.

“Kekasih yang cintanya tak kesampaian,
terlunta-lunta ke sana kemari,
menunggu cintanya berbalas,” kata mereka kepadaku, dulu.
Mereka benar.

Memang begitulah yang pernah terjadi padaku.
Kucoba untuk memahami keempat kitab,
hingga hadir sebuah balasan Cinta,
dan semua itu ternyata cuma sebuah suku kata.

Wahai engkau yang mengaku pecinta-Nya,
meski belum pernah kau lakukan satu pun yang diharamkan-Nya,
ketahuilah: satu-satunya saat ketika kau tak berdosa
adalah ketika engkau sedang berada dalam genggaman kedua tangan-Nya.

Dua orang saling bicara. “Andai saja
aku bisa bertemu dengan Yunus itu,” kata yang satu.
“Aku pernah bertemu dengannya,” kata yang lain.
“Ia cuma seorang tua yang cintanya tak kesampaian.”

— Mawlana Yunus Emre [1238 – 1320]

Stay inside the oasis.

Tetaplah berada di dalam oase.

Kisah Mawlana Rumi Membeli Khamr

Al-Ghayyur: Allah Maha Pencemburu

Sejarah Tarekat Qadiriyah

Wali Abdal dalam Kajian Tasawuf

Syaikh Ahmad bin Muhammad Abu al-Husain an-Nuri

Ajaran dan Dzikir Tarekat Syattariyah

Khatir, Waham & Ilmu yang Haqq

Adab Mencari Ilmu (Tasawuf)

Tarekat Sanusiyah: Gerakan Spiritual Kebangkitan Libya

11 Prinsip Dzikir Dalam Tarekat Naqsyabandiyah

Surga

Allah Tertawa

Menjadi Ahli Taat Beribadah: Makna Ridha Allah dalam Ketaatan menurut Sayyidi Syaikh Ibnu Atha’illah As-Sakandari

Ajaran dan Dzikir Tarekat Tijaniyah

Memahami Musik Dengan Utuh

Tasawuf sebagai Legitimasi Politik dan Sumber Kesaktian

Tentang Khalifah Guru Kita

Tarekat Wushul & Guru Spiritual (Shaykh)

Yunus Emre: Satu-Satunya Saat Ketika Kau Tak Berdosa