Thariqah/Tarekat yg umum dan tarekat yg khusus bisa kita lihat dan kita fahami berdasarkan konsep mujahadah dalam agama Islam seperti yg diutarakan oleh Ibn Khaldun dalam kitabnya Syifa’us Sail. Menurutnya, mujahadah dalam agama Islam ada tiga; yg dua umum dan satu lagi khusus.
Mujahadah yg umum ialah mujahadah taqwa yg betujuan melepaskan diri dari siksa neraka dan bisa masuk ke surga saja. Keduanya ialah mujahadah istiqamah yg bertujuan lepas dari siksa neraka dan bisa masuk surga dan mendapat nikmat yg lebih baik dan istimewa.
Mujahadah yg khusus ialah mujahadah al-Kasyfi wal-ittila’ yaitu mujahadah yg berakhir dengan terangkat berbagai hijab hati sehingga mata hati akan dapat melihat ayat² Allah di alam malakut. Menurut Ibnu Khaldun, orang yg melakukan mujahadah di peringkat ini terus menerus aspek ruhaninya akan menjadi kuat dan aspek jasmaninya akan menjadi lemah, akhirnya aspek ruhaninya kuat dan jasmaninya lemah, maka orang tersebut disebut sebagai insanul ruhiyyon atau manusia ruh semata-mata. Ketika itulah Allah kasyafkan berbagai rahasia-Nya dalam pandangan mata hati. Menurut Beliau, mujahadah ini khusus karena mesti dipimpin oleh seorang Syaikh Mursyid.
Kesimpulannya, tarekat tasawuf atau at-Thariqah as-Sufiyyah adalah satu kaidah mujahadah khusus atau satu madrasah mujahadah khusus yg diamalkan oleh golongan sufiyyah, yg teratur, tersusun dan terpimpin yg dapat mengantarkan pengamalnya mencapai derajat Ihsan. Di dalamnya terdapat berbagai kaidah, antaranya mesti ada Syaikh Mursyid, berbai’at dan ditalqinkan oleh Guru, adanya shuhbah (hubungan yg erat dengan Guru), ada dzikir dan tafakkur, melakukan uzlah dan khalwat, ada himmah yg tinggi, bertaqwa, mencari ilmu, menjaga adab yg ditentukan dan sebagainya.
Oleh:
TUAN GURU DR. HJ. JAHID BIN HJ SIDEK AL-KHALIDI (Syaikh Mursyid Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah) ; Kertas Kerja: Tarekat Suatu Kewajiban – Simposium Tarekat Tasawuf Siri Ke-VI anjuran Jabatan Mufti Negeri Sembilan & Madrasah As-Saidiyyah.