Baginda Nabi SAW bersabda dalam riwayat Abu Daud,
إِنَّ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ لَأُنَاسًا مَا هُمْ بِأَنْبِيَاءَ وَلَا شُهَدَاءَ يَغْبِطُهُمْ الْأَنْبِيَاءُ وَالشُّهَدَاءُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِمَكَانِهِمْ مِنْ اللَّهِ تَعَالَى قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ تُخْبِرُنَا مَنْ هُمْ قَالَ هُمْ قَوْمٌ تَحَابُّوا بِرُوحِ اللَّهِ عَلَى غَيْرِ أَرْحَامٍ بَيْنَهُمْ وَلَا أَمْوَالٍ يَتَعَاطَوْنَهَا فَوَاللَّهِ إِنَّ وُجُوهَهُمْ لَنُورٌ وَإِنَّهُمْ عَلَى نُورٍ لَا يَخَافُونَ إِذَا خَافَ النَّاسُ وَلَا يَحْزَنُونَ إِذَا حَزِنَ النَّاسُ وَقَرَأَ هَذِهِ الْآيَةَ أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
“Sesungguhnya Allah SWT memiliki hamba-hamba, mereka bukan para nabi bukan juga para syuhada. Tetapi para nabi dan para syuhada iri terhadap kedudukan yang Allah berikan kepada mereka.”
Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, beritahu kami, siapakah mereka?”
Rasulullah SAW menjawab, “Mereka adalah kaum yang saling mencintai karena keagungan Allah, bukan karena tali kerabat antar mereka, bukan juga karena harta yang mereka berikan kepada yang lainnya.”
“Demi Allah,” Rasulullah SAW bersumpah, “sungguh, wajah mereka adalah cahaya dan mereka di atas cahaya. Mereka tidak takut saat manusia lainnya dilanda kecemasan. Mereka juga tidak sedih, di saat manusia lain dilanda kesedihan.”
Kemudian Rasulullah SAW membaca ayat, -artinya- “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.(QS. Yunus: 62).” (HR. Abu Daud)