Beradab Agar Berilmu

Facebook
WhatsApp
Copy Title and Content
Content has been copied.
2 min read

Imam Abu Hamid Al-Ghazali QS. berfatwa:

“Menyampaikan ilmu adalah ibadah”.

Tidak dikatakan beribadah, apabila dilakukan oleh selain seorang abdi. ‘Abdi'[1] adalah salah satu dari kosakata Bahasa Indonesia yang diserap dari Bahasa Arab. Begitu pula ‘ubudiah'[2] yang merupakan bentuk kata sifat dari kata ‘abdi’. Sedangkan ‘ibadah'[3] yang berasal dari kata ”abada’, secara definisi hanya dapat dilakukan oleh seorang abdi.

Setiap abdi tidaklah mengabdi kecuali kepada sesuatu yang dicintainya. Sebagaimana yang difatwakan oleh Sayyidi Syekh Ibnu Atha’illah As-Sakandari qs., “Tidaklah engkau mencintai sesuatu kecuali menjadi hamba baginya, dan Allah tidak suka kau menjadi hamba bagi selain-Nya.”.

Pengabdian sangatlah beragam bentuknya. Salah satunya adalah dengan membantu Ulama. Salah satu tugas terpenting seorang Ulama adalah menyampaikan Ilmu kepada umat. Dan salah satu cara termudah untuk membantu Ulama adalah dengan menyebarkan ajarannya. Maka, di zaman serba digital ini, siapa saja bisa berubudiah dengan mudah. Sebagai awal, bisa dengan membagikan, share ilmu dari Ulama (yang bersanad hingga ke Rasulullah SAW) melalui sosial media saja. Dengan begitu, insya Allah, kita juga akan mendapatkan pancaran cahaya pemahaman atas ilmu yang para Ulama ajarkan.

Sebagaimana yang difatwakan oleh Abah Guru Sekumpul pada video tertaut, jika seseorang ingin berilmu, menjadi seorang Ulama, maka seseorang haruslah mengabdi pada Ulama terlebih dahulu. Pengabdian inilah yang disebut dengan ubudiah atau dalam bahasa Arab: ubudiyyah.

Oh iya, perihal mengapa dikatakan beradab baru berilmu, karena pengabdian kepada Ulama (walaupun hanya baru mampu sebatas share di sosmed saja), termasuk bagian dari adab. Sebagaimana kalimat berikut yang dikutip dari kitab Tanwirul Qulub, dalam bab Adab Murid kepada Syaikh: “Melayani Syaikh (Ulama) dengan harta dan jiwanya.”. Bukankah devices untuk ber-sosmed itu juga bagian dari harta? Marilah bersyukur dengan menggunakannya sebaik-baiknya, yaitu untuk beribadah.

Jadi, untuk yang suka bersosial media, yuk, berubudiah dengan share ilmu di sosial media kita dengan harapan ditambahkan-Nya ilmu untuk kita semua, termasuk untuk anak-cucu kita ❤️

Semoga bermanfaat

——-

KBBI

[1] abdi/ab·di/ n 1 orang bawahan; pelayan; hamba; 2 budak tebusan.

[2] ubudiah/ubu·di·ah/ Ar a 1 bersifat peribadatan: ajaran Alquran tidak hanya memberikan tuntunan — , melainkan juga keduniaan; 2 bersifat meninggalkan usaha dan rencana serta memandang apa yang telah terjadi merupakan takdir Allah (dalam tasawuf).

[3] ibadah/iba·dah/ n perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah, yang didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya; ibadat.

Stay inside the oasis.

Tetaplah berada di dalam oase.

Mahabbah (Mencintai Allah)

Syaikh Ma’ruf al-Karkhi: Peletak Dasar Ajaran Cinta

Kasihi dan Cintailah Semua Makhluk

Syattariyah: Tarekat dari Negeri Hindustan

Tarekat Wushul & Guru Spiritual (Shaykh)

Syaikh Abu Abbas al-Mursi: Khalifah Besar Syadziliyah

Syaikh Ahmad At-Tijani: Pendiri Tarekat Tijaniyah

Syaikh Ibnu Atha’illah as-Sakandari: Pengarang Al-Hikam

Mahabbah Dalam Bermujahadah

Kabar Gembira Bagi Mereka Yg Banyak Berdzikir

Kasyaf (Terbukanya Tirai Keghaiban)

Wali Abdal dalam Kajian Tasawuf

Mengupas Masalah Bai’at/Talqin Dzikir di Dalam Ajaran Thariqat

Malam Bersama Mawlana Rumi

Tauhid dan Makrifatullah

Mengapa Depresi? Depresi & Cara Mengatasinya

Gelas yang Bersih

Tatkala Tuhan Menyapa

Beradab Agar Berilmu