Hidup Ini Terlalu Singkat

Facebook
WhatsApp
Copy Title and Content
Content has been copied.
2 min read

Postingan yg indah dari Bunda Amanah:

Bismillahirrahmanirrahim.

“Hidup ini Terlalu Singkat”

Oleh: Siti Amanah

Hidup ini terlalu singkat.
Lakukan kebaikan sebelum terlambat.

Hidup ini terlalu singkat.
Jangan diisi dengki dan hasad.

Hidup ini terlalu singkat.
Mari bersegera fastabiqul khairat.

Hidup ini terlalu singkat.
Mari saling memberi nasihat.

Hidup ini terlalu singkat.
Mari berbekal untuk akhirat.

Jika dengan sebuah senyuman bisa membuat Saudaramu bahagia, lakukanlah!

Jika dengan setangkai mawar bisa membuat hati Saudaramu berbinar, berikanlah!

Jika satu nasihat dapat membuat Saudaramu bertaubat, nasihatkanlah!

Jika satu benih kebaikan dapat membuat Saudaramu terhindar dari kesusahan, bersegeralah!

Jika masih ada kata yang dapat mendamaikan, ucapkanlah!

Jika masih ada hal-hal baik yang dapat mempersatukan.
Jangan lah mencari-cari perbedaan yang dapat menimbulkan perpecahan.

Kita semua khalifatullah di bumi.
Hanya diminta untuk berabdi, bekerja dan menjaga amanah.

Amanah Allah dan Rasulullah.
Amanah Guru dan Orang tua.
Amanah suami atau istri tercinta.

Tetaplah berbuat baik karena Allah.
Laksana mentari, ia tak menunggumu hadir untuk memberi cahaya.

Bagaikan rembulan, ia tak menanti datangmu untuk memberi purnama.

Begitupun bunga ia tak menunggu hadirmu, untuk menebarkan wanginya.

Pun ketika ajal tiba.
Ia tak pernah bertanya kesiapan kita.

Apa yang ingin kita tuai?
Taburlah!
Sememangnya dunia ini tempat bercocok tanam.
Di akhirat kelak pasti kita menuai hasilnya.
Karena semua perbuatan pasti dibalas Allah SWT.

Lepaskan lah orang yang membencimu.
Maafkan lah mereka yang menyakitimu.
Sayangi lah mereka yang peduli padamu.
Berjuang lah untuk mereka yang sangat berarti bagimu.

Dalam hidup ini bukan kita yang memilih untuk bertemu dengan siapa.
Allahlah pengatur segalanya.
Siapa yang akan hadir, siapa yang akan pergi dan siapa yang akan tetap bersama kita.

Bagi yang ingin pergi seribu satu alasan dapat dicari.
Bagi yang ingin tinggal seribu satu alasan tak kan mampu menggoyahkan kesetiaan.

Mumpung masih diberi-Nya kesempatan.
Fokus lah pada apa yang menjadi tujuan.
Bergeming lah pada apa yang menjadi harapan.

Ya Rabb tuntun kami tetap di jalan lurus-Mu Ya Allah.
Rahmati dan ridhailah sepanjang hidup kami Ya Allah.
Penuhi hati dan jiwa kami dengan keagungan asma-Mu Ya Allah.

Terangi hati kami dengan cahaya cinta-Mu Ya Allah.
Selamatkan lah kami dengan rahmat dan ampunan-Mu Ya Allah.

Jangan palingkan kami sesaat pun dari-Mu Ya Allah.
Istiqamahkan hati ini untuk berdzikir mengingat-Mu Ya Allah….
Ma fi qolbi ghoirullah.

Limpahilah kami dengan syafaat-Mu melalui Kekasih-Mu Ya Allah.
Finddun ya wal akhirah.
Aamiin Ya Allah….

Allah, Allah, Allah.
Lailahaillallah Muhammadarrasulullah.
Lahaulawalaquwwata illa billah.

Washallallahu ‘ala sayyidina Muhammadin wa’ala alihi washahbihi ajma’in.

Subhana Rabbika Rabbil ‘Izzati ‘amma yashifuna wa salamun ‘alal Mursalin.
Walhamdulillahi arabbil’alamin.

#IlahiAntaMaqshudiWaridhaKaMathlubi

#AlhamduLillahWasyukruLillah

#BersandarHanyaKepadaAllah

Stay inside the oasis.

Tetaplah berada di dalam oase.

Musyahadah – Menyaksikan Allah Ta’ala

Mahabbah Dalam Bermujahadah

Hanya dengan Mengingat Allah

Mengenal Qolbu, Ruh, Akal dan Nafsu

Doa Perlindungan dari Gempa

Al-Fana dan al-Baqa

Aneka Kunci di Kehidupan Dunia dan Akhirat

Syaikh Baha’uddin Naqsyabandi: Sang Imam Khwajagan

Ngobrolin Gusti Allah

Surga

Menjemput Rahmat Allah Agar Selamat

Kemenyan, Tradisi Yang Dilupakan

Syaikh Ibnu Atha’illah as-Sakandari: Pengarang Al-Hikam

Syaikh Abdul Karim Ibnu Ibrahim Al-Jilli

Syaikh Muhammad Ali as-Sanusi

Pangeran Diponegoro

Keterkaitan Sanad, Mursyid, Wushul dan Makrifat

Kiamat

Hidup Ini Terlalu Singkat