— Abuya Sayyid Muhammad bin 'Alawi Al-Maliki

“Tidak ada derajat yang lebih tinggi selain daripada prasangka baik, karena dalam prasangka baik terdapat keselamatan dan keberuntungan.”

— Sayyidi Syaikh Ibnu Atha'illah As-Sakandari qs.

“Datangnya bantuan/pertolongan dari Allah itu menurut kadar kesiapannya, dan terbitnya/cahaya ilahi itu menurut/tergantung pada bersih/jernihnya hati.”

— Al-Habib Ali Zainal Abidin Al-Jufri

“Apabila seseorang menegur kamu dengan penuh hikmah dan kamu terasa marah dengan tegurannya, ketahuilah bahwa sudah ada sebesar-besarnya takabbur dalam hatimu.”

— Syaikh Said Ramadhan Al-Buthi

“Di dalam cobaan dan musibah pasti terkandung banyak hikmah. Salah satu yang terpenting adalah menarik hamba ke depan pintu Allah dengan mengenakan baju penghambaan.”

— Sayyidil Habib Umar bin Hafidz

“Aku menemui ketenangan di dalam dua perkara. Pertama, ketika bershalawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW dan kedua, ketika aku memandang wajah sekalian para wali Allah SWT.”

— Sayyidi Syaikh Abdullah Asy-Syarqawi qs.

“Jika kau mengerti bahwa kau tidak mungkin ada tanpa adanya bantuan Allah, berupa nikmat penciptaan dan pemenuhan semua kebutuhanmu, maka sudah semestinya kau sadar bahwa ketergantungan kepada Allah adalah hakikat atau substansi dirimu.”

— Abuya Sayyid Muhammad bin 'Alawi Al-Maliki

“Perbanyaklah ibadah saat mudamu. Walaupun banyak godaan dan cobaan saat kau berusaha menjalaninya, paksalah dirimu untuk taat walau berat. Karena jika kau tua, kau hanya mau, tapi kadang tak mampu.”

— Imam Hasan Al-Bashri qs.

“Menyampaikan kebaikan itu lebih baik daripada diam, dan diam itu lebih baik daripada menyampaikan keburukan.”

— Sayyidi Syaikh Ibnu Atha'illah As-Sakandari qs.

“Tidak ada amal kebaikan yg dapat diharapkan diterima oleh Allah, melebihi dari amal yg terlupa olehmu adanya dan kecil dalam pandanganmu kejadiannya.”

— Syaikh Abu'l Fayd Dzun Nun bin Ibrahim Al-Mishri qs.

Kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat adalah merupakan permohonan yang senantiasa dipanjatkan dalam doa kita. Bahagia yang dimaksud tentu bukan kebahagiaan semu dan fana, namun kebahagian yang hakiki. Ajaran agama adalah petunjuk dan pedoman untuk meraih kebahagiaan abadi tersebut.Syaikh Ismail Haqqi Al-Khalwati dalam kitab Ruhul Bayan Fi Tafsir Al-Qurâ’an menyebutkan nasehat Syaikh Dzu Nun Al-Mishri tentang tanda-tanda kebahagiaan.Syaikh Dzu Nun Al-Mishri mengatakan:”Tanda-tanda orang yang mendapat kebahagiaan adalah: mencintai orang-orang saleh dan dekat dengan mereka, rajin membaca Al-Qurâ’an, selalu ibadah malam, duduk bersama ulama, dan mempunyai hati yang lembut penuh kasih.”Pikir-pikirkanlah!Renung-renungkanlah!

— Imam Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali qs.

“Menuntut ilmu adalah takwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah. Mengulang-ulang ilmu adalah dzikir. Mencari ilmu adalah jihad.”

— Sayyidi Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdi qs.

“Seorang Mukmin tidak akan merasakan lezatnya iman kecuali apabila melaksanakan apa yang menjadi hak Allah dan hak hamba-hamba-Nya.”

— Sayyidi Syaikh Ibnu Atha'illah As-Sakandari qs.

“Sesungguhnya Tuhan memberikan kepadamu warid (yaitu ilmu pengertian atau perasaan dalam hati, sehingga mengenal dan merasa benar² akan kebesaran karunia Allah), hanya semata-mata supaya engkau mendekat dan masuk kehadirat Allah.”

— Sayyidi Syaikh Ibnu Atha'illah As-Sakandari qs.

“Jangan menuntut Tuhan karena ditundanya permintaan yg telah engkau minta kepada Allah. Tetapi hendaknya engkau koreksi dirimu, tuntut dirimu yg belum bisa bertata krama (supaya tidak terlambat melaksanakan kewajiban²mu terhadap Allah).”

— Sayyidi Syaikh Ibnu Atha'illah As-Sakandari qs.

“Ketika Allah memberi rezeki kepadamu berupa perasaan puas melakukan taat [ibadah] pada lahirmu, dan merasa cukup dengan Allah dalam hatimu, sehingga benar² tidak ada sandaran bagimu kecuali Allah. Maka ketahuilah bahwa Allah telah melimpahkan kepadamu nikmat lahir bathin.”

— Imam Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali qs.

“Wahai anakku! Ilmu tanpa amal itu sebuah kegilaan dan amal tanpa ilmu tidak akan terwujud.”