— Sayyidi Syaikh Ibnu Atha'illah As-Sakandari qs.
“Tiada terhingga keburukanmu jika Allah membiarkanmu. Sebaliknya, tiada pernah berakhir kebaikanmu, jika Allah memperlihatkan kemurahan-Nya atas dirimu.”
— Sayyidi Syaikh Ibnu Atha'illah As-Sakandari qs.
“Terkadang kegelapan (macam²nya syahwat, maksiyat dan dosa) itu terjadi padamu, untuk mengingatkan kamu atas kebesaran anugerah nikmat yg diberikan Allah kepadamu.”
— Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw.
“Ada empat tanda riya’ pada seseorang, yaitu malas saat sendirian, semangat di tengah orang banyak, semakin giat jika dipuji, dan semangatnya berkurang jika dicela.”
— Sayyidi Syaikh Ibnu Atha'illah As-Sakandari qs.
“Allah mengetahui bahwa kau sulit menerima nasihat begitu saja. Oleh karena itu, Dia membuatmu bisa merasakan pahitnya musibah agar kau mudah meninggalkan dunia.”
— Sayyidi Syaikh Ibnu Atha'illah As-Sakandari qs.
“Bagaimana kau dapat menuntut imbalan atas amal, padahal Allah yg menyedekahkan amal itu kepadamu? Bagaimana kau dapat meminta ganjaran atas keikhlasan, padahal Allah yg menghadiahkan keikhlasan itu kepadamu?”
— Sayyidi Syaikh Abdul Khalik Fajduani Al-Khalidi qs.
“Bersyukur adalah melihat segala sesuatu hanya dari Sisi positifnya.”
— Syaikh Hatim Al-Asham qs.
“Pernah suatu hari saya ditanya, “Tidakkah kamu menginginkan sesuatu?” Maka saya jawab, “Saya ingin selalu sehat dari pagi hingga malam.” Ditanyakan lagi, “Bukankah kamu selama seharian sehat?” Saya jawab, “Sehat menurutku adalah tidak menjalankan dosa dari pagi hingga malam.””
— Syaikh Said Ramadhan Al-Buthi
“Ketahuilah, sesungguhnya jika makanan adalah gizi yang harus ada untuk mempertahankan hidupnya badan, maka dzikir kepada Allah gizi yang harus ada untuk mempertahankan hati.”
— Sayyidi Syaikh Abdullah Asy-Syarqawi qs.
“Tidak ada nikmat di dunia ini yg menyamai/menyerupai nikmat surga, kecuali nikmat yg dirasakan oleh ahli dzikir, dalam perasaan hati.”
— Syaikh Abu Shaleh Hamdun bin Ahmad bin 'Umara Al-Qashshar qs.
“Hatiku masih terikat dgn dunia, maka dari itu kata²ku tak akan membekas di hati orang. Berbicara kosong akan merendahkan harkat ilmu kalam dan menghina hukum suci. Yg boleh berkhutbah hanyalah dia yg diamnya menganiaya agama, dan yg bicaranya akan menyingkirkan kezaliman.”
— Syaikh Ibnu Khaldun
“Diantara tanda sebuah negara akan hancur adalah semakin besar dan beragam jenis pajak yang dipungut ke rakyatnya.”
— Sayyidil Habib Umar bin Hafidz
“Kalau tidak ada NU, mungkin Ahlussunnah Wal Jamaah di Indonesia hilang.”
— Sayyidi Syaikh Ibnu Atha'illah As-Sakandari qs.
“Ada cahaya yg hanya diperkenankan sampai ke lahiriah qalbu dan ada cahaya yg diperkenankan untuk masuk ke dalamnya.”
— Mawlana Jalaluddin Rumi qs.
“Capailah kesempurnaan dirimu sendiri, sehingga kamu tidak jatuh ke dalam kesedihan dengan melihat kesempurnaan pada orang lain.”
— Sayyidi Syaikh Kadirun Yahya Muhammad Amin Al-Khalidi qs.
“Tidaklah cukup kalau hanya berguru kepada yang menunjuki adanya Tuhan. Tapi bergurulah pada yang bisa menuntun kita ke Hadhirat-Nya.”
— Sayyidi Syaikh Ibnu Atha'illah As-Sakandari qs.
“Tidak sedikit umur yg panjang, namun kurang manfaat. Tidak sedikit pula umur yg pendek, namun penuh manfaat.”