Mustahil Bersyukur

Facebook
WhatsApp
Copy Title and Content
Content has been copied.
< 1 min read

Mustahil bisa mensyukuri apabila belum pernah menikmati.

Mustahil bisa menikmati apabila belum pernah menyadari.

Mustahil bisa menyadari apabila belum terbuka mata hati.

Bersyukurlah hari ini, karena mustahil bisa bersyukur di hari nanti apabila tidak bersyukur di hari ini.

Marilah kita berdoa: Ya Allah, bukakanlah mata hatiku agar dapat mensyukuri nikmatnya memandang-Mu!

“Wajah-wajah (orang Mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka memandang.” (QS. Al-Qiyamah: 22-23).

Dalam ayat lain, Allah berfirman, “Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (al-husna) dan tambahannya (kenikmatan melihat wajah Allah).” (QS. Yunus: 26).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat ini (QS. Yunus: 26) lalu bersabda, “Bila penghuni surga telah masuk surga dan penduduk neraka telah masuk neraka, seorang penyeru mengumumkan, ‘Wahai penghuni surga, sesungguhnya kalian mempunyai janji di sisi Rabb kalian yang Dia ingin tunaikan bagi kalian.’ Mereka bertanya, ‘Apa itu?’ Bukankah Dia telah memberatkan timbangan amal kebaikan kami, mencerahkan wajah kami, memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari api neraka?’ Lalu Allah menyingkap tabir, maka mereka melihat kepada-Nya. mereka tidak diberi sesuatu yang lebih mereka cintai dari pada melihat kepada Allah, dan ini adalah tambahan itu.” (HR. Muslim, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa Rasulullah pernah duduk-duduk bersama para sahabat beliau. Saat itu malam ke-14 bulan sangat terlihat dengan jelas. Rasulullah kemudian bersabda, “Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian dengan mata kepala kalian sebagaimana kalian melihat bulan itu, kalian tidak perlu berdesakan untuk melihatnya.” (HR. Bukhari-Muslim).

Berbeda dengan orang-orang beriman, orang-orang yang ingkar kepada Allah akan terhalang dari melihat wajah-Nya. Allah berfirman, “Sekali-kali tidak! Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Rabbnya.” (QS. Al-Muthaffifin: 15).

Seorang ‘Arif Billah yang Kamil-Mukamil pernah berkata:

“Kalau tak pandai berenang di empang, jangan harap bisa selamat di luasnya samudra. Kalau tak menyaksikan Allah Ta’ala di sini, jangan harap bisa menyaksikan-Nya di sana.”

Wallahu a’lam
Alhamdulillahi Rabbil’alamin

Stay inside the oasis.

Tetaplah berada di dalam oase.

Para Wali Allah

Kunci Kebahagiaan: Mengenal Tuhan dan Hukum Al-Qur’an

Kopi Panas dan Jin

Adab Memakai ‘Imamah (Surban)

Al-‘Arsy, Al-Kursi, Al-Lauh Al-Mahfuzh dan Al-Qalam

Tebusan

Tentang Khalifah Guru Kita

Tarekat Qadiriyah di Indonesia

Satu Mursyid

Adab Mencari Ilmu (Tasawuf)

Kabar Gembira Bagi Mereka Yg Banyak Berdzikir

Ketika Ilmu Salah Tempat

Jadilah Engkau Bumi, Agar Padamu Tumbuh Mawar

Dzun Nun al-Mishri

Aneka Kunci di Kehidupan Dunia dan Akhirat

Adab Menziarahi Ulama

Surah Yasin: Pengalaman Mistis Imam Ibn ‘Arabi

Tarekat Wushul & Guru Spiritual (Shaykh)

Mustahil Bersyukur