Al-‘Arsy, Al-Kursi, Al-Lauh Al-Mahfuzh dan Al-Qalam

Facebook
WhatsApp
Copy Title and Content
Content has been copied.
< 1 min read

Hal lain yang wajib diyakini keberadaannya adalah al-Arsy, al-Kursi, al-Lauh al-Mahfuzh dan al-QalamAl-Arsy adalah jisim yang besar nan agung bersifat cahaya, tinggi yang meliputi semua jisim. Menurut satu pendapat, bentuknya adalah bulat. Menurut hadis yang masyhur, al- ‘Arsy berupa Kubah yang amat besar yang sekarang disangga oleh empat malaikat, dan kelak di akhirat disangga oleh delapan malaikat, karena demikian agungnya tajalli Dzat Allah Ta’ala. Kita tidak perlu memastikan bentuk sejatinya, karena tidak ada pengetahuan tentangnya.

Al-Kursi adalah jisim yang besar nan agung bersifat cahaya, berada di bawah al-‘Arsy, di atas langit ketujuh. Jarak antara langit ketujuh dan al-Kursi tak terukur, hanya Allah yang mengetahuinya. Kita tidak perlu memastikan bentuk sejatinya, karena tidak ada pengetahuan tentangnya. Di dalam riwayat dari Abu Musa disebutkan bahwa al-Kursi itu berupa intan. Sayidina ‘Ali dan Muqatil berkata, “Panjang masing-masing kaki al-Kursi sepanjang langit yang tujuh dan bumi yang tujuh.”

Al-Lauh al-Mafuzh adalah jisim bersifat cahaya, yang padanya— dengan izin Allah—al-Qalam (pena) menuliskan semua yang telah terjadi dan yang akan terjadi sampai Hari Kiamat. 

Al-Qalam adalah jisim yang besar nan agung bersifat cahaya. Allah menciptakannya dan memerintahnya untuk menuliskan semua yang telah terjadi dan yang akan terjadi hingga Hari Kiamat.

Allah Ta’ala menciptakan keempat makhluk besar itu untuk hikmah dan faedah yang diketahui-Nya, meski akal kita terlalu kerdil untuk bisa memahaminya. Allah menciptakannya bukan karena Dia membutuhkannya. Allah menciptakan al-‘Arsy bukan untuk bernaung seperti kita bernaung di bawah atap, atau menciptakan al-Kursi untuk tempat duduk-Nya. Allah menciptakan al-Qalam dan al-Lauh al-Mahfuzh untuk menjaga yang hilang atau ghaib dari ilmu-Nya. Sungguh, Allah Mahasuci dari semua itu. Allah Mahatinggi nan Mahaagung.

Dikutip dari Kitab Tanwirul Qulub, karya Sayyidi Syaikh Muhammad Amin al-Kurdi (qs.)

Stay inside the oasis.

Tetaplah berada di dalam oase.

Urutan Memotong Kuku

22 Jumadil Akhir: Haul Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq (ra)

Mengapa Depresi? Depresi & Cara Mengatasinya

Malaikat

Pentingnya Adab dalam Beribadah

Kisah Sayyidina Abu Bakar (ra) & Siti Aisyah (ra) Tentang Berterima Kasih

Kaum Tarekat: Militan atau Apolitik?

Seorang Murid dan Sayyidina Khidhir

Tarekat Wushul & Guru Spiritual (Shaykh)

Karomah YM. Ayahanda: Batu Bata Berubah Menjadi Emas

Syaikh Abu Abbas al-Mursi: Khalifah Besar Syadziliyah

Mahabbah (Mencintai Allah)

Insan Kamil

Prinsip-Prinsip Thariqat

Petunjuk Bagi Murid Dalam Memilih Guru

Ketika Ulama Terdahulu Menguji Muridnya

Syaikh Ma’ruf al-Karkhi: Peletak Dasar Ajaran Cinta

Tanda Amal Diterima

Al-‘Arsy, Al-Kursi, Al-Lauh Al-Mahfuzh dan Al-Qalam