Gelas yang Bersih

Facebook
WhatsApp
Copy Title and Content
Content has been copied.
< 1 min read

Seseorang bertanya, “Jika saya berdosa, lalu beristighfar, apakah kondisi saya sama dengan sebelum berdosa?”

Alfaqir menatapnya sebentar, sambil menunjuk gelas di depan kami dan berucap;

“Gelas di depan kita ini terpakai sudah agak lama. Bertahun-tahun ia terisi kopi atau teh hingga dinding gelas tak lagi bening layaknya gelas baru, sedikit menguning karena zat kopi atau teh tertinggal. Andaikata kita cuci, apakah ia suci? Iya pasti sudah suci alias bisa untuk bikin kopi lagi. Tapi zat yg menguningkan dindingnya tak mungkin bisa hilang dengan sekali cuci. Butuh berulang kali di cuci, di gosok dan di basuh agar kebeningan kacanya kembali seperti baru.”

Demikian juga hati kita!
Wajib kita cuci, berulang-ulang… Dengan kalimah dzikrullah!

kelawan Allah kang Moho Suci,
kudu rangkulan rino lan wengi,
ditirakati diriyadhohi,
dzikir lan suluk jo nganti lali

Stay inside the oasis.

Tetaplah berada di dalam oase.

Tarekat Sanusiyah: Gerakan Spiritual Kebangkitan Libya

Islam, Iman dan Ihsan

6 Kategori Pejalan Ruhani

Kaum Tarekat: Militan atau Apolitik?

Keterkaitan Sanad, Mursyid, Wushul dan Makrifat

Menjadi Ahli Taat Beribadah: Makna Ridha Allah dalam Ketaatan menurut Sayyidi Syaikh Ibnu Atha’illah As-Sakandari

Jadilah Engkau Bumi, Agar Padamu Tumbuh Mawar

Engkau Akan Bersama dengan Orang yang Kau Cintai

Qadha dan Qadar

Ajaran dan Dzikir Tarekat Syattariyah

Sejarah Tarekat Sammaniyah

Syaikh Ibnu Atha’illah as-Sakandari: Pengarang Al-Hikam

Sebaik-Baik Orang Adalah Yang Mengingatkan Pada Allah Ketika Melihat Dirinya

Pengertian Bertarekat

Bagaimana Bahagia dari Dalam Diri

Ketika Disebut nama Kekasih-Nya, Rahmat Allah Turun

Khatir, Waham & Ilmu yang Haqq

Husain bin Manshur al-Hallaj

Gelas yang Bersih